KABANESIA.COM – Hari Pahlawan yang kita peringati setiap 10 November adalah momen reflektif bagi seluruh bangsa Indonesia untuk menghormati jasa para pahlawan yang telah berkorban demi kemerdekaan. Perjuangan mereka tidak hanya dilandasi keberanian, tetapi juga semangat kolektif yang mengedepankan kepentingan bangsa di atas segalanya.
Di tengah kontestasi Pilkada 2024, semangat Hari Pahlawan ini menjadi lebih relevan dari sebelumnya. Ia menjadi pengingat bagi para calon pemimpin daerah, bahwa tanggung jawab yang mereka emban bukanlah sekadar kemenangan elektoral, melainkan keberlanjutan cita-cita para pendiri bangsa.
Pilkada 2024, yang merupakan pesta demokrasi serentak di seluruh negeri, memberikan peluang bagi masyarakat untuk memilih pemimpin yang mampu membawa aspirasi dan kebutuhan mereka. Namun, seringkali kita menyaksikan kompetisi politik yang tidak sehat, yang lebih mengutamakan kepentingan pribadi atau golongan dibandingkan kesejahteraan rakyat.
Dalam konteks ini, Hari Pahlawan seyogyanya menjadi landasan bagi para calon pemimpin untuk melihat posisi mereka sebagai ‘pejuang’ baru, yang bertugas meneruskan perjuangan para pahlawan dengan cara yang berbeda—melalui kebijakan yang berpihak pada rakyat, kejujuran, dan integritas.
Perjuangan para pahlawan dahulu bukanlah untuk kepentingan individu atau golongan tertentu, melainkan untuk kemerdekaan dan masa depan bangsa secara keseluruhan. Begitu pula hendaknya para calon pemimpin dalam Pilkada 2024 mengedepankan persatuan, memperjuangkan program-program yang dapat menyatukan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan bersama.
Mereka harus menghindari politik uang, kampanye hitam, dan segala bentuk manipulasi yang merusak semangat demokrasi. Dengan cara ini, mereka tidak hanya memenangkan hati pemilih, tetapi juga menjadi sosok yang mampu memikul amanat perjuangan para pahlawan.
Relevansi Pilkada sebagai momen kepahlawanan adalah bahwa demokrasi memberikan kita kekuatan untuk menentukan arah bangsa. Setiap pemilih yang aktif dalam proses ini, baik dengan mengikuti diskusi publik, memahami visi-misi calon, atau berbagi informasi yang akurat, berperan sebagai penjaga demokrasi.
Demokrasi yang sehat hanya bisa terwujud jika semua pihak terlibat secara aktif dan bertanggung jawab. Menggunakan hak pilih dengan hati-hati, menolak politik uang, dan berpartisipasi secara bijak adalah wujud kepahlawanan di era modern, yang berdampak langsung pada masa depan bangsa.
Dengan demikian, Hari Pahlawan dan Pilkada 2024 terhubung dalam satu kesatuan visi: membangun Indonesia yang lebih baik melalui kepemimpinan dan partisipasi rakyat yang berintegritas. Pilkada 2024 harus menjadi titik tolak untuk memulai perubahan yang lebih baik, sesuai dengan semangat perjuangan para pahlawan kita yang telah mewariskan negara yang merdeka untuk kita nikmati.
Setiap individu memiliki peran sebagai pahlawan—calon pemimpin dengan janji yang diwujudkan dalam tindakan nyata, dan pemilih dengan kesadaran dan tanggung jawab dalam memilih. Hanya dengan semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap bangsa, kita bisa memastikan bahwa proses demokrasi ini bukan hanya sekadar ritual politik, melainkan juga momentum untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Penulis : Sekretaris Umum Badko HMI Sumbar Aryanda Putra